ternyata....

Ternyata cowo itu ga sekuat yg kita lihat, huahahaha*ketawa setan*
gini nih, kemarin temen gue yang cowo, sebut aja si A, curhat sama gue, dia ngegalauin mantannya yang notabene adalah temen gue sendiri, sebut si B ntah maksutnya emang beneran curhat atau secara ga langsung dia pengen gue cerita ke B-_- salut sih sama dia soalnya dari ceritanya dia udah mulai beneh jadi cowo, nah dari situ gue tau kalo cowo itu ga sekuat yang kita tau(yah mungkin gak semuanya sih, tp cowo kan jg manusia. ya gak?)

jadi gini...

• cowo itu ternyata gak gampang move on loh

walau udah putus, cowo sebenernya masih suka kangen sama mantannya walaupun udah punya pacar, apalagi mantan yang paling dia sayang, yah selalu emang ada kan mantan favorit kita:p cowo juga gak gampang lupa sama mantannya meski udah lama berlalu. dia diem-diem juga masih merhatiin mantan tersayangnya (bukan berarti gak setia loh) gak intens sih, ya cuman sekedar pengen tau kabarnya sekarang, tapi kangennya gak berlarut-larut palingan juga hilang-hilang sendiri.

• cowo juga gengsian 

mereka juga gengsian sebenernya, tp mereka pintar buat ngendaliin diri mereka jadi bisa kelihatan tanpa beban dimata kita-_-

• cowo lebih suka komitmen drpd status

pernah denger kalo cowo itu kegi kalo kita ngomongin tentang status, ntah dasarnya mereka gak serius atau punya pandangan tersendiri, mereka gak terlalu suka dengan yang namanya ikatan apalagi tipe-tipe cowo yang gak suka dikekang. menurut mereka komitmen itu sendiri lebih penting daripada status pacaran itu sendiri,  komitmen buat setia, saling percaya, saling sayang, itu jauuh lebih penting daripada status. menurut mereka gak penting orang lain mau ngomong apa, toh yang ngejalanin juga mereka, bukan orang lain, mereka bisa aja tetep sama-sama meskipun gak jadian yang penting udah saling percaya. toh walaupun ada yang kaya gitu ada juga yang langgeng, tergantung pribadi masing-masing sih. ya emang masih pro kontra sih soal ini, kalo cewenya fun-fun aja ya gak ada masalah. tapi semua emang ada kelebihan dan kekurangan masing-masing sih, kalo seumpanyanya pasangannya bosen dan ketahuan selingkuh, dia gak bisa berbuat apa-apa, dia juga gak bisa nglarang cewenya ini itu, soalnya posisinya gak cukup kuat.

• cowo gak suka dibilang "cowo itu sama aja"

enggak, mereka nolak mentah-mentah waktu dibilang gitu. dia megang prinsip 'dia ya dia, aku ya aku'. mereka gak suka disama-samain, yah emang bener sih, gak semua cowo itu brengsek, pisss

ya mungkin emang gak semua cowo kaya gitu tapi ya ini sekedar info aja sih, itung-itung nambah pengetahuan tentang tingkah cowo, kwuk!

payah...

Jalan ditempat itu capek.

Payah itu waktu semua sudah berganti tapi kita hanya bisa memperhatikan.

Menyedihkan itu waktu kita masih berharap hal yang sama pada sesuatu yang sudah berlalu.

Tragis itu ketika ada orang yang berharap diberi pakaian dari orang yang telanjang.

Bodoh itu saat kita menyadari tetap berdiri di tempat yang sama ketika yang lain sudah berlari.

Terlambat itu ...

Ketika baru menyadari bahwa kita sudah mata jauh tertinggal

Jadi stuck itu melelahkan, payah, menyedihkan, tragis dan....bodoh

Baru setelah kita mampu terbangun dari mimpi indah masa lalu, kita sadar kalau sudah sangat terlambat, tertinggal.

Tapi....bukankah ada kalimat bijak yang menyebutkan “lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali”? mungkin penerapannya ada disini...

atau mungkin kalimat itu berasal dari keterlambatan seperti ini?

Bruges ♥

Bruges ♥

romantic place

Tadi iseng-iseng sih search digoogle tentang tempat-tempar paling romantis di dunia. Yap, emang udah bisa ditebak kalo Paris selalu ikut jadi kandidat. Tapi gak tau kenapa aku justru tertarik waktu ngeliat Venice sama Bruges. Kesannya tempatnya itu bisa bikin tenang gitu.

Kenapa Venice?
Berasa mesra banget kalo berduaan naik gondola lewat kanal-kanal yang ada di Venice, menikmati suasananya yang udah romantis, bangunan-bangunan tua dengan arsitektur luar biasa, ditambah makan malam berdua di cafe-cafe yang ada disana *ngiler pelangi*

Kenapa Bruges?
Jalan-jalan berdua lewat jalanan yang masih dari bebatuan, ditambah pemandangan bangunan-bangunan kuno abad pertengahan dimana-mana, belum lagi suasananya yang begitu damai(kata artikel di internet sih). Kebayang ga sih gimana romantisnya

Venice ♥

Venice ♥

abh?

"Tidak semua abh itu menjadi anak-anak yg rusak, banyak yg menjadi orang-orang sukses"-unknown

Kita tak pernah tau apa, kapan, dan bagaimana kehendak Tuhan. Apa yang Tuhan gariskan sebagai jalan hidup kita memang tak bisa dihindari, bagaimanapun kita membencinya, mau tak mau harus tetap dilewati. Mau apa lagi? yang bisa kita lakukan adalah jangan menyia-nyiakan diri sendiri. Jangan biarkan orang lain menghakimi bahwa abh hanya terdiri dari anak-anak yang rusak dan mempunyai masa depan yang suram.

Bagian tersulit memang ketika kita menempatan diri utk bersikap adil diantara kedua belah pihak. Berusaha utk tidak membenci dan menyalahkan satu pihak saja. Dan itu memang tergantung kasus pribadi masing-masing. Hanya...ingatlah kebaikannya ketika pikiranmu menyalahkannya. Berusahalah menjadi pemaaf.

Bukankah kita sendirian ketika dilahirkan di dunia ini? kematianpun menjemput kita secara perseorangan. lalu? mungkin ini menjadi awal pembelajaran bagi kita utk menjadi lebih mandiri dan tidak terlalu menggantungkan diri kpd orang lain :)

dewasa?

dewasa ya? bukannya dewasa tidak bisa dihitung berdasarkan umur yang sedang dijalani? bahkan rasanya banyak anak-anak yang seperti saya yang bisa dibilang dipaksa dewasa sebelum waktunya.
yap, kita dipaksa bersikap, berpikiran, menyikapi layaknya orang dewasa oleh keadaan. payah? memang. melelahkan? sangat. bukan, itu bukan pilihan, namun hanya itu yang tersedia, jadi...yah kita hanya bisa melakukan yang terbaik. saya tau kok bagaimana rasanya menjadi kalian yang mungkin bernasip sama *kedipin mata*

iya, saya kadang juga merasa sangat lelah, tak bisa menikmati apa yang anak lain bisa nikmati. tapi  bisa apa? mungkin ini memang jalannya. saya tau bahwa tipa orang pasti punya masalah, hanya saja mereka cukup pinta menyembunyikannya, hey kita juga seperti itu kan? apa bedanya? kita juga selalu berpura-pura kuat agar tak mengkhawatirkan orang-orang yang kita sayangi.

well, inilah hidup, hidup itu bukan film, jadi kita tak bisa membuatnya penuh kejaiban. saya tak munafik, saya percaya keajaiban masih ada, tapi rasanya, keajaiban lebih cepat muncul dengan adanya usaha. bukan berharap bintang akan jatuh seketika sewaktu kita memintanya